صفحة غالية
Dientia's Blog
BAHASA ARAB ITU KEREN - OPINI DAN PENGALAMAN BERSAMA BAHASA ARAB
Tuesday, June 25, 2019 | 9:26 AM | 0 Ask
“Emmm... Bahasanya orang Timur Tengah.”

“Identik dengan pelajaran agama.”

“Suka, sih, kalo materinya lagi gampang, dan nilai ulangan kebetulan bagus!”

“....”

Itu yang mungkin dulu aku pikirkan tentang bahasa Arab. Ya, aku suka bahasa Arab, namun, sebatas puas ketika aku bisa faham dan mendapat nilai yang memuaskan pada pelajaran bahasa itu.

Namun ada yang berbeda.


Pandanganku terhadap bahasa Arab semenjak lima tahun terakhir ini berubah hampir sempurna seratus delapan puluh derajat. Yap! Semenjak aku sah menjadi seorang santriwati. Pergaulan pesantren tak pernah lepas dari bahasa Arab. Sedikit demi sedikit, aku semakin tahu berbagai kosa kata bahasa Arab.

Awalnya melelahkan bagi kami, santri-santri baru. Kami, dijajali berbagai kosa kata setiap dua hari sekali. Kami hafalkan, kemudian kami setorkan pada kakak-kakak pengurus bagian bahasa, dan kami wajib mempraktekannya pada kehidupan sehari-hari kami selama di pesantren.

Yang paling membuat kami benci adalah hari berbahasa Arab. Hari ketika menggunakan bahasa Indonesia adalah hal yang sangat terlarang. Tak hanya itu, pelanggarnya pun dituntut berbagai sanksi sesuai dengan yang kakak-kakak pengurus inginkan.

Lelah memang. Tapi entah kenapa, aku selalu ingin berusaha menghindari yang namanya “mukholifat”. Itu adalah sebuatan bagi oarng yang melanggar peraturan yang dibuat kakak pengurus atau OSIS di pesantren. Bahkan, sampai-sampai aku dan teman-temanku, ketika hari berbahasa Arab tiba dan kami tidak mengerti bahasa Arab dari apa yang ingin kami ucapkan, kami menggunakan bahasa isyarat, khawatir mulut kami kelewatan mengeluarkan kalimat bahasa Indonesia.

Dua tahun terakhir, bahasa Arab mulai menjadi hal yang istimewa di hidupku. Selain karena guru-guru sekolah yang selalu menjelaskan pelajaran dengan bahasa arab, aku bertemu dengan kawan baru yang memiliki kemahiran dalam bahasa Arab yang cukup Amazing bagiku. Masyaa Allah.... Ia bahkan bisa merangkai kata-kata alias quotes dalam bahasa Arab!

Rupanya ia memang terbiasa dengan bahasa Arab. Dan pesantrennya dulu lebih mengetatkan peraturan bahasa. Itu yang membuatnya bisa lebih banyak faham mengenai bahasa Arab dariku.

Kawanku itu mengajariku banyak kosa kata yang sebelumnya asing bagiku. Dari kosa kata yang sering diucapkan, hingga yang jarang diucapkan.

Dia pula yang menyadarkanku, tak hanya aku, tapi hampir seluruh santri pesantren baruku saat itu, akan pentingnya bahasa Arab fushah alias fasih dan gak rusak, seperti kebiasaan para santri. Rumit, sih, memang. Terkadang kita harus berfikir terlebih dahulu  untuk mengingat kosa kata atau menentukan harokat dan dhomir (kata ganti) sebelum berbicara. Disitu aku mulai meninggalkan kebiasaanku menggunakan bahasa isyarat. Hehehee....

Aku pun mulai ikut-ikut tertarik menyukai bahasa Arab. Seperti tak ingin ketinggalan, aku mulai menambah kosa kata bahasa Arab –ku sendiri dan meningkatkan kefasihannya. Ya, walaupun gak fasih-fasih amat. Setidaknya, aku mulai bisa menghargai untuk menggunakan bahasa Arab sesuai dengan kaidah dan aturan yang seharusnya.

Hampir satu tahun ini, aku banyak berurusan dengan bahasa Arab. Keadaan yang sebelumnya tidak terbayang olehku. Kini aku menjadi pengurus bagian bahasa, yang menjadikanku, mau tidak mau harus selalu me-improve bahasa Arabku. Oh, ya! Bahasa Inggris juga! Di pesantren itu, kami menganut dua bahasa wajib! Arab dan Inggris. Bukan maksud melupakan bahasa Inggris, aku hanya sengajah ingin membahas bahasa Arab.

Salah satu pesantren memiliki motto:

اللُّغَةُ تَاجُ الْمَعْهَدِ
Bahasa adalah mahkotanya ma’had (pesantren)

Mungkin sebagian kalian sudah pernah dengar dan tahu darimana asal motto itu.

Lelah dan pikiranku cukup banyak kugunakan untuk bahasa. Bukan maksudku untuk ujub. Sesungguhnya itu merupakan hal yang sangat sulit dan melelahkan. Namun, amanah yang bagaikan beban di pundak kami memang harus kami panggul. Aku harus bisa mengambil sisi positif dari hal tersebut.

Aku semakin dekat dan akrab dengan bahasa Arab. Aku mencintai bahasa Arab, bukan karena aku pengurus bagian bahasa saja, tapi karena bahasa Arab merupakan bahasa agamaku, dan kitabku. Dan bahasa ulama-ulama terdahulu, yang telah menulis buku-buku yang kini kami pelajari di pesantren. Sehingga untuk dapat memahaminya dengan betul, maka kami harus memahami bahasa Arab terlebih dahulu.

Oh, ya, salah satu sahabat Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam berkata:
تَعَلَّمُوا الْعَرَبِيَّةَ فَإنَّهَا جُزْءٌ مِنْ دِيْنِكُمْ
Pelajarilah bahasa Arab karena ia merupakan bagian dari agama kita

So, umat islam, untuk menjadi muslim yang baik, maka jangan setengah-setengah untuk mencintai dan mempelajari Islam. Bahasa Arab juga bagian dari Islam, maka dari itu, kita harus mempelajarinya.

Yuk, kita sama-sama, mempelajari bahasa Arab sedikit demi sedikit. Lebih baik sedikit, daripada tidak sama sekali, bukan?

Labels: , , , , , ,


Post a Comment

Silahkan beri tanggapan, masukan, kritik atau saran.

NEWER
PAST